Memang sangat sulit untuk memaafkan. Banyak dari kita yang mempunyai kendala dalam memaafkan perbuatan seseorang terhadap diri kita. Dikhianati, difitnah, dianiaya, dibohongi, dicaci, ditipu, diceukin dan dianggap tak berarti atas semua yang telah kita berikan dan sebagainya
merupakan alasan-alasan yang membuat kita sulit untuk memaafkan orang lain.Tetapi maukah Anda mulai sekarang memberi maaf? Walau bagaimanapun sakitnya, siapkah Anda memberi maaf?
Selain itu, apakah kita perlu sebuah alasan untuk memaafkan seseorang?
Apakah kita harus mengetahui dulu apa kesalahan seseorang baru kita dapat memberikan maaf terhadap orang itu?
Atau bahkan bisa saja kita memberi maaf dan malahan sebaliknya meminta maaf kepada orang, tanpa adanya alasan apapun...
Pilihan tentu saja ada pada Anda sendiri…………
Apapun pilihan anda mungkin ada satu cerita menarik dari Dr. Joe Vitale, yang merupakan seorang ahli marketing-termasuk salah satu dari lima marketing spesialis didunia saat ini, penulis buku-buku marketing dan hipnotis, seorang hipnoterapis, ahli metafisika, dan pengarang berbagai buku yang terkenal dan sebagainya.
Joe Vitale menceritakan bahwa beberapa tahun sebelum ia mengenal sendiri terapi penyembuhan yang berasal dari Hawaii, ia telah mendengar bahwa ada seorang terapis di
Hawaii yang menyembuhkan seluruh pasien dari sebuah bangsal khusus di rumah sakit yang semuanya kriminal berbahaya dan mengalami gangguan jiwa. Ia dapat menyembuhkan pasien-pasiennya itu hanya dengan melihat data-data pasiennya dan melihat kedalam dirinya, untuk melihat bagaimana ia berhubungan dengan sakitnya
pasien-pasien tersebut. Semakin dia memperbaiki dirinya, semakin banyak pasiennya yang sembuh.
Saat pertama kali mendengarnya, Joe Vitale menyangka bahwa itu hanyalah sebuah legenda belaka. Ia bertanya kepada dirinya sendiri, bagaimana orang dapat menyembuhkan orang dengan menyembuhkan dirinya sendiri? Bagaimana bisa seorang ahli pengembangan diri atau terapis yang sangat ahli sekalipun dapat menyembuhkan
pasien kriminal berbahaya yang mengalami gangguan jiwa?
Tidak masuk akal dan tidak logis baginya. Ia segera mengenyampingkan cerita-cerita itu.
Setahun kemudian ia mendengar kembali cerita-cerita itu. Ia mendengar bahwa terapis itu menggunakan sebuah sistem penyembuhan Hawaii yang dikenal sebagai “ho ‘oponopono“.
Ia sampai saat itu tidak pernah mendengar proses penyembuhan tersebut, tetapi entah mengapa, ia tak dapat melepaskan rasa penasarannya akan proses itu. Ia mengatakan pada dirinya bahwa bila ceita-cerita itu benar, dia harus mengetahuinya lebih lanjut.
Ia tahu apa yang dinamakan dengan “tanggung jawab penuh”. Yang berarti bahwa apapun yang ia lakukan dan pikirkan adalah tanggung jawab dia, dan diluar itu adalah
tidak lagi merupakan tanggung jawab dia. Ia juga yakin bahwa pasti sebagian besar orang akan berpikir demikian dengan apa yang disebut sebagai “tanggung jawab penuh”. Kita bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan, tidak terhadap apa yang dilakukan orang lain. Rupanya terapis yang menggunakan sistem penyembuhan dari Hawaii itu kan memberikan pandangan atau persepsi yang baru mengenai “tanggung jawab penuh” ke Joe Vitale.
Nama terapis itu adalah Dr. Ihaleakala Hew Len. Joe Vitale dan terapis itu menghabiskan waktu lebih dari satu jam saat pertama kali Joe Vitale menelepon. Ia meminta terapis
Hawaii itu untuk menceritakan secara detail semua cara kerjanya sebagi terapis. Terapis itu menceritakan bahwa ia bekerja selama empat tahun di Hawaii State Hospital. Penghuni bangsal khusus yang ditanganinya adalah pasien-pasien kriminal yang berbahaya.
Psikolog-psikolog sebelum dia mengundurkan diri setiap bulan. Staf dan pekerja di bangsal khusus itu sering minta libur dan akhirnya minta berhenti. Orang-orang yang
terpaksa harus melewati bangsal khusus itu berjalan dengan punggung menempel ke dinding menjauh dari bangsal itu, karena takut diserang oleh pasien-pasien. Tempat itu
bukan merupakan tempat yang nyaman untuk hidup, kerja atau berkunjung.
Dr. Len mengatakan bahwa ia tak pernah melihat secara langsung pasien-pasiennya. Ia setuju untuk untuk mempunyai sebuah ruang kantor dan meneliti dan mempelajari data-
data dari pasien. Selama ia melihat dan mempelajari data-data pasiennya ia juga akan kerja pada dirinya sendiri. Semakin dia bekerja pada dirinya sendiri, secara perlahan,
pasien-pasiennya mulai sembuh.
Ia mengatakan kepada Joe Vitale bahwa setelah beberapa bulan, pasien yang harus diikat atau dikurung, diperbolehkan berjalan dengan bebas, yang sedang dalam proses pengobatan, bebas dari obat-obat, dan mereka yang sebelumnya nampak tidak akan ada harapan untuk bebas, akhirnya mulai dibebaskan.
Mendengar itu, Joe Vitale terkesima….
Selanjutnya Dr. Len menyatakan bahwa para staf dan pekerja mulai senang datang bekerja. Absen bekerja mulai hilang dan pergantian personil karena pengunduran diri
menghilang dan malahan staf melebihi dari yang dibutuhkan karena banyak pasien yang telah dilepas. Dan saat ini bangsal khusus itu telah ditutup.
Setelah mendengar dengan seksama penjelasan Dr. Len, akhirnya Joe Vitale menanyakan pertanyaan senilai sejuta dolarnya, yaitu:
“Apa yang anda lakukan terhadap diri sendiri yang menyebabkan orang lain dapat berubah?”
“Saya hanya menyembuhkan bagian dari saya yang menciptakan mereka” jawab Dr. Len Joe Vitale bingung dan tak mengerti.
Dr. Len menjelaskan ke Joe Vitale, bahwa tanggung jawab penuh terhadap hidup anda adalah bertanggung jawab terhadap semua yang ada dalam hidup anda, karena semua itu ada dalam kehidupan anda - tanggung jawab anda.
“Waoouuw…. cara berpikir yang sulit untuk diterima.” demikian Joe Vitale berkata kepada dirinya sendiri. “Bertanggung jawab terhadap apa yang aku lakukan dengan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan semua orang yang ada dalam kehidupanku adalah dua hal yang berbeda”. demikian Joe Vitale mengatakan kepada dirinya sendiri.
Tapi sebenarnya, menurut dia: bila anda mengambil tanggung jawab penuh terhadap kehidupan anda, ini berarti bahwa apa yang anda lihat, dengar, rasa, sentuh atau apapun
pengalaman anda, adalah tanggung jawab anda, karena ada dalam kehidupan anda. Ini berarti bahwa, aktivitas teroris, pemerintah, ekonomi, politik dan sebagainya yang
anda senang atau tidak, adalah ada pada anda untuk penyembuhannya. Mereka tidak ada, kecuali karena proyeksi dari pikiran dalam diri anda sendiri. Masalah bukan ada pada mereka, tetapi ada dalam diri anda. Dan untuk memperbaiki atau menyembuhkannya anda harus menyembuhkan anda sendiri.
Joe Vitale mengatakan bahwa memang sangat sulit untuk mengerti dan menerima pendapat ini, apalagi menjalaninya dalam kehidupan sehari-hari. Karena menyalahkan
lebih mudah dari tanggung jawab penuh. Tapi setelah berbicara dengan Dr. Len, Joe Vitale menyadari bahwa cara penyembuhan yang dilakukan Dr. Len dengan sistem
ho ‘oponopono adalah dengan cara menyayangi diri sendiri. Bila anda ingin mengembangkan dan memperbaiki hidup anda, anda harus menyembuhkan diri anda sendiri. Bila anda ingin menyembuhkan orang lain - kriminal yang sakit jiwa sekalipun - anda melakukannya dengan menyembuhkan anda sendiri.
Joe Vitale menanyakan pada Dr. Len bagaimana caranya ia menyembuhkan dirinya sendiri, apa sebenarnya yang ia lakukan saat melihat data pasien-pasiennya?
“Saya hanya mengucapkan, ‘Saya minta maaf’ dan ‘Saya mencintai anda’ berulang kali” jawab Dr.Len
Hanya itu?
Ya, hanya itu…..
Rupanya mencintai diri anda sendiri adalah cara terbaik untuk mengembangkan diri anda seutuhnya. Dan saat anda berkembang, dunia sekitar anda juga berkembang. Joe Vitale memberi suatu contoh sederhana sebagai berikut :
Pada suatu hari ia menerima sebuah email yang berisi kalimat-kalimat yang membuat ia marah dan kecewa. Sebelumnya ia selalu menggunakan emosi dan amarahnya untuk merespon email-email seperti itu. Ia akan coba menjawab email seperti itu untuk mencari kebenaran. Tapi pada email ini, ia coba menuruti apa yang telah dikatakan oleh Dr. Len.
Ia dalam hati mengatakan “Saya minta maaf” dan “Saya mencintai anda”. Joe tidak mengatakannnya terhadap seseorang atau menuju seseorang. Ia hanya menimbulkan
spirit cinta untuk menyembuhkan dirinya dari dalam dirinya sendiri, untuk apa yang ada diluar dirinya.
Dalam sejam Joe Vitale menerima email dari orang yang sama, yang sebelumnya mengirim email yang menyakitkannya. Orang itu meminta maaf atas semua kalimat
dalam emailnya. Joe Vitale mendapatkan maaf tanpa meminta kepada orang tersebut dan tidak membalas emailnya. Tapi hanya dengan berkata ” Saya mencintai anda”, ia menyembuhkan dirinya sendiri yang menyebabkan tindakan orang yang mengirim email tersebut.
Setelah itu Joe Vitale menghadiri workshop ho ‘oponopono oleh Dr. Len yang telah berusia 70 tahun, dan dapat dilihat sebagai figur seorang kakek yang sederhana. Ia memuji buku
Joe Vitale “Attractor Factor”. Ia mengatakan bahwa semakin Joe mengembangkan dirinya, semakin vibrasi bukunya akan meningkat dan orang akan merasakannya saat membaca
buku itu. Secara singkat bila Joe berkembang, pembacanya juga akan berkembang.
Joe menanyakan “Bagaimana dengan buku yang telah terjual?” Dr Len hanya menjawab dengan bijaksana “Buku-buku itu tak ada diluar sana”, yang membuat Joe Vitale kembali bingung. “Mereka masih tetap ada dalam dirimu sendiri” lanjut Dr. Len. Secara singkat Dr. Len mengatakan bahwa tidak ada yang dinamakan diluar sana.
Menurut Joe Vitale, akan memerlukan satu buku tersendiri untuk menjelaskan teknik ho ‘oponopono ini. Tapi yang penting adalah bahwa bila kita ingin mengembangkan diri kita
dalam hal apapun, hanya ada satu tempat untuk melihat:
Dalam diri anda sendiri…………….
Bila anda melihat lakukanlah dengan cinta…………..
Selajutnya menurut Joe, pesan Dr. Len, mungkin sangat sulit untuk diterima, tapi sebenarnya sangat sederhana. Dr. Len mengatakan bahwa kita bertanggung jawab terhadap apa yang kita lihat didunia. Dengan mengambil tanggung jawab penuh dan kemudian menyembuhkan bagian yang sakit dalam diri kita, kita dapat menyembuhkan diri sendiri dan dunia sekitar kita.
Joe mengatakan bahwa Dr. Len menganjurkan empat langkah dalam proses ini. Saat ada kesempatan untuk menyembuhkan diri anda sendiri, bukalah bagian yang sakit dalam diri anda, ucapkan dan rasakan secara penuh empat kalimat dibawah ini :
Saya mencintai anda
Saya minta maaf
Saya mohon maaf setulus tulusnya
Terima kasih
merupakan alasan-alasan yang membuat kita sulit untuk memaafkan orang lain.Tetapi maukah Anda mulai sekarang memberi maaf? Walau bagaimanapun sakitnya, siapkah Anda memberi maaf?
Selain itu, apakah kita perlu sebuah alasan untuk memaafkan seseorang?
Apakah kita harus mengetahui dulu apa kesalahan seseorang baru kita dapat memberikan maaf terhadap orang itu?
Atau bahkan bisa saja kita memberi maaf dan malahan sebaliknya meminta maaf kepada orang, tanpa adanya alasan apapun...
Pilihan tentu saja ada pada Anda sendiri…………
Apapun pilihan anda mungkin ada satu cerita menarik dari Dr. Joe Vitale, yang merupakan seorang ahli marketing-termasuk salah satu dari lima marketing spesialis didunia saat ini, penulis buku-buku marketing dan hipnotis, seorang hipnoterapis, ahli metafisika, dan pengarang berbagai buku yang terkenal dan sebagainya.
Joe Vitale menceritakan bahwa beberapa tahun sebelum ia mengenal sendiri terapi penyembuhan yang berasal dari Hawaii, ia telah mendengar bahwa ada seorang terapis di
Hawaii yang menyembuhkan seluruh pasien dari sebuah bangsal khusus di rumah sakit yang semuanya kriminal berbahaya dan mengalami gangguan jiwa. Ia dapat menyembuhkan pasien-pasiennya itu hanya dengan melihat data-data pasiennya dan melihat kedalam dirinya, untuk melihat bagaimana ia berhubungan dengan sakitnya
pasien-pasien tersebut. Semakin dia memperbaiki dirinya, semakin banyak pasiennya yang sembuh.
Saat pertama kali mendengarnya, Joe Vitale menyangka bahwa itu hanyalah sebuah legenda belaka. Ia bertanya kepada dirinya sendiri, bagaimana orang dapat menyembuhkan orang dengan menyembuhkan dirinya sendiri? Bagaimana bisa seorang ahli pengembangan diri atau terapis yang sangat ahli sekalipun dapat menyembuhkan
pasien kriminal berbahaya yang mengalami gangguan jiwa?
Tidak masuk akal dan tidak logis baginya. Ia segera mengenyampingkan cerita-cerita itu.
Setahun kemudian ia mendengar kembali cerita-cerita itu. Ia mendengar bahwa terapis itu menggunakan sebuah sistem penyembuhan Hawaii yang dikenal sebagai “ho ‘oponopono“.
Ia sampai saat itu tidak pernah mendengar proses penyembuhan tersebut, tetapi entah mengapa, ia tak dapat melepaskan rasa penasarannya akan proses itu. Ia mengatakan pada dirinya bahwa bila ceita-cerita itu benar, dia harus mengetahuinya lebih lanjut.
Ia tahu apa yang dinamakan dengan “tanggung jawab penuh”. Yang berarti bahwa apapun yang ia lakukan dan pikirkan adalah tanggung jawab dia, dan diluar itu adalah
tidak lagi merupakan tanggung jawab dia. Ia juga yakin bahwa pasti sebagian besar orang akan berpikir demikian dengan apa yang disebut sebagai “tanggung jawab penuh”. Kita bertanggung jawab terhadap apa yang kita lakukan, tidak terhadap apa yang dilakukan orang lain. Rupanya terapis yang menggunakan sistem penyembuhan dari Hawaii itu kan memberikan pandangan atau persepsi yang baru mengenai “tanggung jawab penuh” ke Joe Vitale.
Nama terapis itu adalah Dr. Ihaleakala Hew Len. Joe Vitale dan terapis itu menghabiskan waktu lebih dari satu jam saat pertama kali Joe Vitale menelepon. Ia meminta terapis
Hawaii itu untuk menceritakan secara detail semua cara kerjanya sebagi terapis. Terapis itu menceritakan bahwa ia bekerja selama empat tahun di Hawaii State Hospital. Penghuni bangsal khusus yang ditanganinya adalah pasien-pasien kriminal yang berbahaya.
Psikolog-psikolog sebelum dia mengundurkan diri setiap bulan. Staf dan pekerja di bangsal khusus itu sering minta libur dan akhirnya minta berhenti. Orang-orang yang
terpaksa harus melewati bangsal khusus itu berjalan dengan punggung menempel ke dinding menjauh dari bangsal itu, karena takut diserang oleh pasien-pasien. Tempat itu
bukan merupakan tempat yang nyaman untuk hidup, kerja atau berkunjung.
Dr. Len mengatakan bahwa ia tak pernah melihat secara langsung pasien-pasiennya. Ia setuju untuk untuk mempunyai sebuah ruang kantor dan meneliti dan mempelajari data-
data dari pasien. Selama ia melihat dan mempelajari data-data pasiennya ia juga akan kerja pada dirinya sendiri. Semakin dia bekerja pada dirinya sendiri, secara perlahan,
pasien-pasiennya mulai sembuh.
Ia mengatakan kepada Joe Vitale bahwa setelah beberapa bulan, pasien yang harus diikat atau dikurung, diperbolehkan berjalan dengan bebas, yang sedang dalam proses pengobatan, bebas dari obat-obat, dan mereka yang sebelumnya nampak tidak akan ada harapan untuk bebas, akhirnya mulai dibebaskan.
Mendengar itu, Joe Vitale terkesima….
Selanjutnya Dr. Len menyatakan bahwa para staf dan pekerja mulai senang datang bekerja. Absen bekerja mulai hilang dan pergantian personil karena pengunduran diri
menghilang dan malahan staf melebihi dari yang dibutuhkan karena banyak pasien yang telah dilepas. Dan saat ini bangsal khusus itu telah ditutup.
Setelah mendengar dengan seksama penjelasan Dr. Len, akhirnya Joe Vitale menanyakan pertanyaan senilai sejuta dolarnya, yaitu:
“Apa yang anda lakukan terhadap diri sendiri yang menyebabkan orang lain dapat berubah?”
“Saya hanya menyembuhkan bagian dari saya yang menciptakan mereka” jawab Dr. Len Joe Vitale bingung dan tak mengerti.
Dr. Len menjelaskan ke Joe Vitale, bahwa tanggung jawab penuh terhadap hidup anda adalah bertanggung jawab terhadap semua yang ada dalam hidup anda, karena semua itu ada dalam kehidupan anda - tanggung jawab anda.
“Waoouuw…. cara berpikir yang sulit untuk diterima.” demikian Joe Vitale berkata kepada dirinya sendiri. “Bertanggung jawab terhadap apa yang aku lakukan dengan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan semua orang yang ada dalam kehidupanku adalah dua hal yang berbeda”. demikian Joe Vitale mengatakan kepada dirinya sendiri.
Tapi sebenarnya, menurut dia: bila anda mengambil tanggung jawab penuh terhadap kehidupan anda, ini berarti bahwa apa yang anda lihat, dengar, rasa, sentuh atau apapun
pengalaman anda, adalah tanggung jawab anda, karena ada dalam kehidupan anda. Ini berarti bahwa, aktivitas teroris, pemerintah, ekonomi, politik dan sebagainya yang
anda senang atau tidak, adalah ada pada anda untuk penyembuhannya. Mereka tidak ada, kecuali karena proyeksi dari pikiran dalam diri anda sendiri. Masalah bukan ada pada mereka, tetapi ada dalam diri anda. Dan untuk memperbaiki atau menyembuhkannya anda harus menyembuhkan anda sendiri.
Joe Vitale mengatakan bahwa memang sangat sulit untuk mengerti dan menerima pendapat ini, apalagi menjalaninya dalam kehidupan sehari-hari. Karena menyalahkan
lebih mudah dari tanggung jawab penuh. Tapi setelah berbicara dengan Dr. Len, Joe Vitale menyadari bahwa cara penyembuhan yang dilakukan Dr. Len dengan sistem
ho ‘oponopono adalah dengan cara menyayangi diri sendiri. Bila anda ingin mengembangkan dan memperbaiki hidup anda, anda harus menyembuhkan diri anda sendiri. Bila anda ingin menyembuhkan orang lain - kriminal yang sakit jiwa sekalipun - anda melakukannya dengan menyembuhkan anda sendiri.
Joe Vitale menanyakan pada Dr. Len bagaimana caranya ia menyembuhkan dirinya sendiri, apa sebenarnya yang ia lakukan saat melihat data pasien-pasiennya?
“Saya hanya mengucapkan, ‘Saya minta maaf’ dan ‘Saya mencintai anda’ berulang kali” jawab Dr.Len
Hanya itu?
Ya, hanya itu…..
Rupanya mencintai diri anda sendiri adalah cara terbaik untuk mengembangkan diri anda seutuhnya. Dan saat anda berkembang, dunia sekitar anda juga berkembang. Joe Vitale memberi suatu contoh sederhana sebagai berikut :
Pada suatu hari ia menerima sebuah email yang berisi kalimat-kalimat yang membuat ia marah dan kecewa. Sebelumnya ia selalu menggunakan emosi dan amarahnya untuk merespon email-email seperti itu. Ia akan coba menjawab email seperti itu untuk mencari kebenaran. Tapi pada email ini, ia coba menuruti apa yang telah dikatakan oleh Dr. Len.
Ia dalam hati mengatakan “Saya minta maaf” dan “Saya mencintai anda”. Joe tidak mengatakannnya terhadap seseorang atau menuju seseorang. Ia hanya menimbulkan
spirit cinta untuk menyembuhkan dirinya dari dalam dirinya sendiri, untuk apa yang ada diluar dirinya.
Dalam sejam Joe Vitale menerima email dari orang yang sama, yang sebelumnya mengirim email yang menyakitkannya. Orang itu meminta maaf atas semua kalimat
dalam emailnya. Joe Vitale mendapatkan maaf tanpa meminta kepada orang tersebut dan tidak membalas emailnya. Tapi hanya dengan berkata ” Saya mencintai anda”, ia menyembuhkan dirinya sendiri yang menyebabkan tindakan orang yang mengirim email tersebut.
Setelah itu Joe Vitale menghadiri workshop ho ‘oponopono oleh Dr. Len yang telah berusia 70 tahun, dan dapat dilihat sebagai figur seorang kakek yang sederhana. Ia memuji buku
Joe Vitale “Attractor Factor”. Ia mengatakan bahwa semakin Joe mengembangkan dirinya, semakin vibrasi bukunya akan meningkat dan orang akan merasakannya saat membaca
buku itu. Secara singkat bila Joe berkembang, pembacanya juga akan berkembang.
Joe menanyakan “Bagaimana dengan buku yang telah terjual?” Dr Len hanya menjawab dengan bijaksana “Buku-buku itu tak ada diluar sana”, yang membuat Joe Vitale kembali bingung. “Mereka masih tetap ada dalam dirimu sendiri” lanjut Dr. Len. Secara singkat Dr. Len mengatakan bahwa tidak ada yang dinamakan diluar sana.
Menurut Joe Vitale, akan memerlukan satu buku tersendiri untuk menjelaskan teknik ho ‘oponopono ini. Tapi yang penting adalah bahwa bila kita ingin mengembangkan diri kita
dalam hal apapun, hanya ada satu tempat untuk melihat:
Dalam diri anda sendiri…………….
Bila anda melihat lakukanlah dengan cinta…………..
Selajutnya menurut Joe, pesan Dr. Len, mungkin sangat sulit untuk diterima, tapi sebenarnya sangat sederhana. Dr. Len mengatakan bahwa kita bertanggung jawab terhadap apa yang kita lihat didunia. Dengan mengambil tanggung jawab penuh dan kemudian menyembuhkan bagian yang sakit dalam diri kita, kita dapat menyembuhkan diri sendiri dan dunia sekitar kita.
Joe mengatakan bahwa Dr. Len menganjurkan empat langkah dalam proses ini. Saat ada kesempatan untuk menyembuhkan diri anda sendiri, bukalah bagian yang sakit dalam diri anda, ucapkan dan rasakan secara penuh empat kalimat dibawah ini :
Saya mencintai anda
Saya minta maaf
Saya mohon maaf setulus tulusnya
Terima kasih
Dengan adanya kutipan diatas jelaslah bahwa semua sumber penyakit yang tumbuh adalah dalam diri ikita yang membuat orang lain kita rasakan tidak senang terhadap apa yang kita rasakan, yang lebih utama intropeksilah diri kita perbaikilah apa yang mengekang kita ,, apa yang membuat kita tidak bisa memaafkan dari kesalahan yang membuat diri kita terkekang, kadang apa yang kita rasakan membuat diri kita terkekang dalam ruang lingkup sempit dengan kesendirian, tapi haruslah kita ketahui semua itu hanya diri kita yang tidak mau membuka diri untuk memaafkan, ingatlah itu, belum tentu kan orang yang dengan alasan kita sendiri tidak memikirkan hal yang kita pikirkan tadi.
Cobalah apa yang telah saudara baca dan anda pahami wassalam ..!
Pendekatan Dalam Menangani Masalah
Lingkungan sosial adalah wujut yang pasti dalam bergaul dan berinteraksi dalam semua aspek kehidupan, dalam berinteraksi masalah akan menjadi salah satu temanya, teman sejati untuk merubah pandangan hidup yang akan membuat oarang lebih dewasa, dalam hal ini ada dua hal pendekatan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah,
Mereka yang reactive biasanya melihat suatu masalah sebagai ancaman. Entah ancaman terhadap karirnya, bisnisnya, keluarganya, dan sebagainya. Dalam kelompok ini Anda mencari solusi terhadap masalah dengan menggunakan pendekatan logis dan tradisional. Ciri-cirinya:
- Begitu masalah datang Anda cenderung segera mencari cara apapun untuk mengatasinya.
- Masalah dilihat sebagai faktor penghambat perkembangan diri.
- Anda akan segera menyusun strategi untuk menghadapi masalah
- Karena masalah dilihat sebagai ancaman, dia akan mendominasi pikiran dan cenderung menyebabkan kecemasan dan stress.
Apabila Anda bekerja di perusahaan, barangkali Anda pernah diminta untuk memimpin suatu proyek dimana Anda bertanggung jawab untuk mencapai target tertentu. Disini Anda dihadapkan dengan situasi yang membutuhkan analisa, justifikasi, dan pemikiran logis dalan menghadapi tantangan atau masalah yang muncul. Anda akan berada dalam kondisi tertekan untuk memenuhi deadline. Bisa ditebak, Anda akan cenderung menggunakan pendekatan reaktif dalam menyelesaikan persoalan.
Pendekatan Receptive
Pendekatan ini biasanya dipraktekkan oleh mereka yang sudah menyadari bahwa masalah bukanlah ancaman tetapi justru konsekuensi yang timbul dari suatu kondisi yang kita ciptakan. Oleh karena itu kita mempunyai kekuatan untuk mengubah kondisi tersebut dari dalam diri sendiri. Anda mau menerima masalah dan pada saat yang sama membuat solusinya.Ciri-cirinya:
Ketika masalah datang, Anda mengenalinya dan menggunakan pendekatan:
Pendekatan ini biasanya dipraktekkan oleh mereka yang sudah menyadari bahwa masalah bukanlah ancaman tetapi justru konsekuensi yang timbul dari suatu kondisi yang kita ciptakan. Oleh karena itu kita mempunyai kekuatan untuk mengubah kondisi tersebut dari dalam diri sendiri. Anda mau menerima masalah dan pada saat yang sama membuat solusinya.Ciri-cirinya:
Ketika masalah datang, Anda mengenalinya dan menggunakan pendekatan:
- Masalah merupakan kebalikan dari solusi. Ketika masalah muncul, Anda percaya saat itu juga bahwa solusinya sudah ada.
- Anda fokus kepada solusi dari persoalan yang timbul, bukan pada penyebab dari masalah itu. Dengan demikian Anda mengambil alih kontrol dari dalam diri Anda sendiri, bukannya dikendalikan oleh keadaan di luar.
- Masalah merupakan kesempatan untuk pengembangan diri. Anda melihatnya sebagai peluang untuk meciptakan realitas positif dalam hidup Anda.
Mau menerima masalah bukan berarti berdiam diri. Anda tidak ”kebakaran jenggot” tetapi mengenali masalah itu dengan tenang dan membuat diri Anda responsif terhadap semua yang Anda perlukan untuk mengundang solusi.
Contoh yang paling sederhana adalah ketika pasangan yang Anda cintai (misalnya istri, suami, atau pacar) sedang ngambek karena masalah sepele. Dengan pendekatan reactive, Anda hanya akan memperburuk keadaan dengan bertanya-tanya kenapa dia harus ngambek, menganalisa penyebabnya dan merasa kondisi ini akan mengancam keharmonisan hubungan Anda dengannya. Bukannya solusi yang didapat tetapi justru kecemasan dan kekhawatiran.
Dengan pendekatan receptive, Anda menerima dan menyadari bahwa pasangan Anda sedang marah. Anda fokuskan energi Anda untuk menciptakan kasih sayang yang pada dasarnya merupakan lawan dari kemarahan. Anda tidak larut terbawa suasana – mencoba mencari jawaban dari analisa kenapa dia jadi marah – tetapi mengambil alih kendali dari dalam diri sendiri, tetap berpikir tenang, dan menunjukan sikap positif dalam perilaku Anda. Anda akan rasakan bahwa berada dalam situasi ini justru membuat diri Anda berkembang. Anda membuat kualitas positif dari diri Anda muncul ke permukaan dan sudah menjadi hukum alam dengan bersikap seperti ini pasangan Anda niscaya akan berubah dari marah menjadi cinta.
Pendekatan receptive ini bisa Anda praktekkan di kehidupan bisnis, rumah tangga, dan sosial. Intinya Anda membangun keyakinan bahwa masalah tidaklah nyata sehingga Anda tidak merasa terbebani. Latih diri Anda untuk tidak reaktif ketika suatu masalah muncul. Fokuskan diri Anda pada lawan dari masalah, yaitu solusi, untuk menemukan kendali dan bukannya larut dalam masalah itu.
Contoh yang paling sederhana adalah ketika pasangan yang Anda cintai (misalnya istri, suami, atau pacar) sedang ngambek karena masalah sepele. Dengan pendekatan reactive, Anda hanya akan memperburuk keadaan dengan bertanya-tanya kenapa dia harus ngambek, menganalisa penyebabnya dan merasa kondisi ini akan mengancam keharmonisan hubungan Anda dengannya. Bukannya solusi yang didapat tetapi justru kecemasan dan kekhawatiran.
Dengan pendekatan receptive, Anda menerima dan menyadari bahwa pasangan Anda sedang marah. Anda fokuskan energi Anda untuk menciptakan kasih sayang yang pada dasarnya merupakan lawan dari kemarahan. Anda tidak larut terbawa suasana – mencoba mencari jawaban dari analisa kenapa dia jadi marah – tetapi mengambil alih kendali dari dalam diri sendiri, tetap berpikir tenang, dan menunjukan sikap positif dalam perilaku Anda. Anda akan rasakan bahwa berada dalam situasi ini justru membuat diri Anda berkembang. Anda membuat kualitas positif dari diri Anda muncul ke permukaan dan sudah menjadi hukum alam dengan bersikap seperti ini pasangan Anda niscaya akan berubah dari marah menjadi cinta.
Pendekatan receptive ini bisa Anda praktekkan di kehidupan bisnis, rumah tangga, dan sosial. Intinya Anda membangun keyakinan bahwa masalah tidaklah nyata sehingga Anda tidak merasa terbebani. Latih diri Anda untuk tidak reaktif ketika suatu masalah muncul. Fokuskan diri Anda pada lawan dari masalah, yaitu solusi, untuk menemukan kendali dan bukannya larut dalam masalah itu.
Kutipan : alfalaq
Lembar Kehidupan
Perjuangan dalam memenuhi kebutuhan hidup pasti memiliki jalan masing – masing, tentulah masing – masing memaknai hidup berbeda dengan makna yang ada pada yang lainya,, iya kan..........? mungkin anda memaknai hidup unutk beribadah, untuk mencari kesejahtraan, belajar, perjuangan dan banyak yang lainya mungkin. Tapi dalam hal itu sah – sah saja yang penting dalam koridor kebaikan.
Memaknai hidup secara pasti sangat penting dalam membangaun diri agar fleksibelitas dan kebebasan kita dalam menjalani pandangan hidup kita tidak terbebani. Kita harus menoleh dan menarok defenisi yang jelas dalam hidup. Makna yang jelas, tujuan yang jelas, pandangan yang jelas, aturan yang jelas dan semua proses yang jelas, dalam hal ini kita akan memaknai hidup sebagai live is game tanpa menghilangkan pandangan hidup saudara, apa yang terfikir bagi saudara ketika mendengar kata game....? pasti permainan yang membuat pusing tapi mengasikkan bukan, yang pada akhirnya anda ingin mencoba bermain untuk menamatkan game tersebut dari level ke tingkat level yang lebih tinggi dengan tingkat kefokusan tertentu yang membuat saudara bisa menamatkan game yang sedang saudara mainkan, begitu banyak halangan, rintangan, namun ada pula hadiah, menang dan kalahnya dengan sekian pengulangan yang terkadang saudara lakukan untuk menamatkan setiap levelnya ,,, ya kan .....?
Nah sekarang kita bicara soal kehidupan yang maknanya banyak sekali kesamaan dalam bermain games
Jadi, ketika saudara memaknai hidup saudara sebagai permainan, maka saudara sadar bahwa:
* saudara dapat menikmati hidup saudara, apapun yang terjadi.
Susah senang bisa saudara nikmati. Menikmati kesenangan tentu sudah biasa, tapi menikmati kesusahan? Nah, di situlah letak keasyikan permainan hidup ini.
* saudara dapat mengulang hidup saudara.
Memperbaiki kesalahan-kesalahan tanpa terbebani olehnya. Karena kesalahan adalah hasil tindakan. Dan tindakan adalah muara dari bergeraknya potensi-potensi saudara. Jadi, apa salahnya dengan kesalahan? Ia sudah terjadi. Jangan menyalahkan kesalahan. Tak ada gunanya.
* saudara berada di suatu level permainan tertentu dengan berbagai masalah dan tantangannya.
Dengan terus main, saudara akan dapat melewati level itu dan memasuki level baru yang lebih mengasyikkan dan menikmati tantangan yang lebih rumit bukan..?
* Semua orang di dunia ini adalah kawan-kawan saudara.
saudara akan menemukan bahwa sebenarnya orang-orang di sekitar saudara , apakah mereka baik atau buruk sikapnya – adalah kawan main dalam game of life saudara. Mau kah saudara main sepak bola tanpa lawan? Dengan lawan yang sepadan, permainan akan menggairahkan. Karena itu, pada hakikatnya semua orang adalah kawan ‘main’ saudara.
* saudara terbebas dari semua ketakutan yang tidak perlu.
Dengan menjadi pemain dalam game of life, mengalami hal-hal yang misterius (hal-hal yang tadinya saudara takuti) jauh lebih berharga dari kehilangan hal-hal yang saudara miliki. Dan untungnya, gairah untuk main itu justru membuat hal-hal yang ditakutkan itu tidak terjadi.
* saudara bisa dengan lebih mudah memperoleh hal-hal yang saudara inginkan.
Dengan menjadi pemain dan terlepas dari ketakutan, saudara membebaskan potensi-potensi saudara. saudara mengaktifkan salah satu law of life yang sangat kuat yaitu, The Law of Attraction, Hukum Tarik Menarik. saudara pun bisa focus pada hal yang saudara inginkan, bukan hal yang menghalanginya. Dan ketika udarsa focus pada keinginan saudara, saudara memusatkan sumberdaya saudara padanya. saudara kembali mengaktikan Law of Life lain : The Law of Action. Inilah juga yang membuat keinginan itu lebih mudahsaudara dapatkan.
* saudara bisa hidup penuh ketenangan.
saudara sadar saudara adalah pemain yang sebenarnya tak punya apa-apa. saudara hanya diberi hak untuk bermain. Orang yang tak punya apa-apa tidak akan kehilangan apa-apa. Inilah anugerah yang luar biasa dari Yang Maha Kuasa. Tidak punya apa-apa, tapi boleh main dan menikmatinya. Wow…
* Ada aturan-aturan main yang justru membuat saudara bebas.
Ada aturan dalam setiap permainan, termasuk permainan hidup. Aturan ini ada agar para pemain bisa bebas bermain. Tanpa aturan, pada hakikatnya tidak ada kebebasan.
* Saudara menjadi pemain, bukan korban permainan.
Dengannya saudara betul-betul bisa memegang kendali atas hidup saudara. Berbeda dengan orang-orang yang tidak menjadi pemain. Mereka seperti robot yang tak punya kendali atas diri mereka sendiri. Mereka dikendalikan oleh tiga hal : orang lain, hal-hal yang mereka miliki dan hal-hal yang terjadi pada diri mereka. Para pemain sebaliknya.
Karena itu, jadilah pemain. Ambil keputusan tegas untuk menjadi pemain. Hidup saudara dan diri saudara sendiri terlalu berharga bila saudara hanya menjadi korban permainan. Jadilah pemain.
Buat orang-orang di sekitar saudara untuk menjadi pemain juga. Jangan buat mereka menjadi korban permainan saudara. Bila saudara melakukannya, akan datang saatnya ketika saudara yang menjadi korban. Tidak ada yang lebih tragis dari seorang pemain yang mengira dirinya pemain, padahal ia adalah korban. Korban siapa? Korban permainannya sendiri.
* saudara dapat menikmati hidup saudara, apapun yang terjadi.
Susah senang bisa saudara nikmati. Menikmati kesenangan tentu sudah biasa, tapi menikmati kesusahan? Nah, di situlah letak keasyikan permainan hidup ini.
* saudara dapat mengulang hidup saudara.
Memperbaiki kesalahan-kesalahan tanpa terbebani olehnya. Karena kesalahan adalah hasil tindakan. Dan tindakan adalah muara dari bergeraknya potensi-potensi saudara. Jadi, apa salahnya dengan kesalahan? Ia sudah terjadi. Jangan menyalahkan kesalahan. Tak ada gunanya.
* saudara berada di suatu level permainan tertentu dengan berbagai masalah dan tantangannya.
Dengan terus main, saudara akan dapat melewati level itu dan memasuki level baru yang lebih mengasyikkan dan menikmati tantangan yang lebih rumit bukan..?
* Semua orang di dunia ini adalah kawan-kawan saudara.
saudara akan menemukan bahwa sebenarnya orang-orang di sekitar saudara , apakah mereka baik atau buruk sikapnya – adalah kawan main dalam game of life saudara. Mau kah saudara main sepak bola tanpa lawan? Dengan lawan yang sepadan, permainan akan menggairahkan. Karena itu, pada hakikatnya semua orang adalah kawan ‘main’ saudara.
* saudara terbebas dari semua ketakutan yang tidak perlu.
Dengan menjadi pemain dalam game of life, mengalami hal-hal yang misterius (hal-hal yang tadinya saudara takuti) jauh lebih berharga dari kehilangan hal-hal yang saudara miliki. Dan untungnya, gairah untuk main itu justru membuat hal-hal yang ditakutkan itu tidak terjadi.
* saudara bisa dengan lebih mudah memperoleh hal-hal yang saudara inginkan.
Dengan menjadi pemain dan terlepas dari ketakutan, saudara membebaskan potensi-potensi saudara. saudara mengaktifkan salah satu law of life yang sangat kuat yaitu, The Law of Attraction, Hukum Tarik Menarik. saudara pun bisa focus pada hal yang saudara inginkan, bukan hal yang menghalanginya. Dan ketika udarsa focus pada keinginan saudara, saudara memusatkan sumberdaya saudara padanya. saudara kembali mengaktikan Law of Life lain : The Law of Action. Inilah juga yang membuat keinginan itu lebih mudahsaudara dapatkan.
* saudara bisa hidup penuh ketenangan.
saudara sadar saudara adalah pemain yang sebenarnya tak punya apa-apa. saudara hanya diberi hak untuk bermain. Orang yang tak punya apa-apa tidak akan kehilangan apa-apa. Inilah anugerah yang luar biasa dari Yang Maha Kuasa. Tidak punya apa-apa, tapi boleh main dan menikmatinya. Wow…
* Ada aturan-aturan main yang justru membuat saudara bebas.
Ada aturan dalam setiap permainan, termasuk permainan hidup. Aturan ini ada agar para pemain bisa bebas bermain. Tanpa aturan, pada hakikatnya tidak ada kebebasan.
* Saudara menjadi pemain, bukan korban permainan.
Dengannya saudara betul-betul bisa memegang kendali atas hidup saudara. Berbeda dengan orang-orang yang tidak menjadi pemain. Mereka seperti robot yang tak punya kendali atas diri mereka sendiri. Mereka dikendalikan oleh tiga hal : orang lain, hal-hal yang mereka miliki dan hal-hal yang terjadi pada diri mereka. Para pemain sebaliknya.
Karena itu, jadilah pemain. Ambil keputusan tegas untuk menjadi pemain. Hidup saudara dan diri saudara sendiri terlalu berharga bila saudara hanya menjadi korban permainan. Jadilah pemain.
Buat orang-orang di sekitar saudara untuk menjadi pemain juga. Jangan buat mereka menjadi korban permainan saudara. Bila saudara melakukannya, akan datang saatnya ketika saudara yang menjadi korban. Tidak ada yang lebih tragis dari seorang pemain yang mengira dirinya pemain, padahal ia adalah korban. Korban siapa? Korban permainannya sendiri.
Kutipan : Supardi Lee
Pulangya sang ayah dari dunia kerja membuat sang anak merengek kepadanya, seketika itu sang ayah membentak sang anak yang membuat sang anak mengais, padahal sang anak hanya ingin bermain dengan ayah tercintanya, terpaan bentakan yang keras membuat sang anak pergi dari sang ayah, ayah pun tersentak dengan perasaan menyesal telah membentak sang anak, melihat anaknya menagis sang ayah menyamperi dan memeluk sang anak ,, Nak,, maafin ayah ya,”! sang anak cuman diam dan tidak ada menyaut perkataan maaf sang ayah,, air mata anak pun mengalir lebih kencangnya, ia sangat kecewa terhadap ayahnya, tegukan tangis sang anak membuat hati sang ayah teririris –iris, dan air matapun mulai tergenang dimata sang ayah.
Kembali ia membujuk anaknya. “Nak, ayah mohon. Maafin ayah. Ayah tak bermaksud menyakitimu. Ayah sayang banget sama kamu”
“Aku cuma ingin main sama Ayah. Apa itu salah?????”( nada yang lembut dan bibir yang sedikit terseleo keluar dari mulut sang anak)
“Tidak Nak, Tidak. Kamu tidak salah. Ayah yang salah telah membentakmu. Maafin ayah ya?” air mata sang ayah pun mengalir makin deras.
Sang anak terdiam sejenak. Tapi tangisnya telah berhenti.
Ayahnya berkata lagi: “Yuk, kamu mau main apa sih sama Ayah?”
“Aku mau main bola, Ayah. Nih bolanya dah aku siapin”
“Ayo kalau begitu” Kata sang Ayah sambil menuntun anaknya ke halaman. Tapi tiba-tiba ayah berhenti. Anaknya mengikuti berhenti juga.
”Kamu udah maafin Ayah kan, Sayang?” Tanya ayah.
”Kamu udah maafin Ayah kan, Sayang?” Tanya ayah.
Sang anak tersenyum dan mengangguk. Senyuman dan anggukan yang melegakan hati Ayah. Ayah pun memeluk. Sang anak membalas pelukan itu dengan erat. Dan ketika keduanya melepas pelukan, dua hati telah kembali ke fithrah bahagianya. Mereka pun bermain bola dengan asyik dan gembira sampai bermandikan keringat. Ajaib. Kelelahan sang ayah setelah bekerja seharian justru hilang. Mereka pun masuk ke dalam rumah dengan gembira.
Saudara yang baik, cerita di atas mungkin sering terjadi pada banyak orang. Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari sana, diantaranya:
1. Kemarahan kecil berdampak besar.
Bentakan sang ayah yang spontan mungkin terwujud dalam satu atau dua kata saja, misalnya : diam!, kenapa?, Nanti dulu! Dan sebagainya. Tapi karena kata-kata itu terlontar dari kemarahan, maka dampaknya sangat negatif. Kata-kata itu menusuk hati anaknya sampai membuatnya menangis. Mungkin karena harapan besar sang anak diluluhlantahkan seketika.
2. Diperlukan banyak cinta dan usaha untuk meredakan akibat buruk kemarahan.
Agar hubungan ayah – anak ini kembali bahagia, sang ayah harus menguras energi yang besar. Dari menyesal, minta maaf, membujuk, memeluk, bahkan sampai menangis. Sama seperti kemarau satu tahun yang tak berbekas lagi karena turun hujan seharian. Karena ada fakta seperti ini, maka sebaiknya anda membiasakan diri untuk menjadi pribadi yang penuh kasih sayang. Bagaimana dengan kemarahan anda? Ya, kemarahan itu tetap ada dalam diri anda. Sewaktu-waktu bisa muncul. Tapi, saat waktunya tiba, anda bisa marah dengan cara yang baik.
3. Sering terjadi kontradiksi antara suara hati dengan tindakan.
Apakah setiap ayah mengasihi anaknya? Apakah setiap ayah rela berkorban apa saja demi kebaikan dan kebahagiaan anaknya? Apakah ayah bekerja keras luar biasa demi kepentingan anaknya? Jawaban ketiga pertanyaan ini adalah : Pasti. Itulah suara hati setiap ayah. Tapi, suara hati itu sering juga tertutupi oleh berbagai tabir. Tabir itu membuat sang suara hati terhalangi dan tidak mewujud menjadi tindakan. Tabir-tabir itu mungkin bernama kelelahan, kemarahan, egoisme, kesibukan, godaan, ambisi karir, dan sebagainya. Maka hadirlah tindakan dan perkataan yang justru bertolak belakang dengan suara hati. Bekerja lembur setiap hari, sampai melewatkan momen-momen bermain dengan anak-anak. Lupa akan hari ulang tahun istri/suami atau anak-anak karena terlalu sibuk. Terlalu mengandalkan pengasuh untuk mendidik anak. Mengekspresikan cinta pada keluarga sebatas banyaknya uang yang diberikan. Berhati-hatilah…
4. Betapa mudahnya seorang anak untuk memaafkan dengan tulus.
Pagi hari, anak anda mungkin berantem dengan temannya. Tapi siang hari, mereka telah bermain dengan asyik lagi. Yap. Anak-anak itu sangat mudah memaafkan dan kembali menikmati hidup bahagianya. Mereka tidak lama-lama dibayangi oleh dendam yang merusak hidup. Karenanya sangat lah pantas bila setiap kita belajar pada anak-anak untuk sesegera mungkin memaafkan kesalahan orang lain pada kita.
5. Cinta itu ajaib.
Percayailah cinta, karena cinta selalu yakin pada anda. Nikmatilah cinta, karena tak ada yang lebih indah darinya. Jadilah cinta, karena memang itulah sejatinya diri anda. Dan keajaiban pun akan terus menghampiri anda.
Nah saudara, berhati-hati lah dengan emosi anda. Anda harus bisa mengendalikan ekspresi emosi itu agar tidak merusak siapapun. Tidak merusak anda, dan orang-orang yang anda cintai. Selamat berekspresi.
Kutipan : supardi lee
Unik
Ada sebuah fabel dari Afrika Barat yang menarik....
Alkisah pada suatu hari Tuhan berjalan-jalan di bumi menyamar sebagai seorang gelandangan tua dengan memakai sebuah topi berwarna. Ia memakai topi yang satu sisinya berwarna merah, sisi lain putih, depannya hijau dan di belakangnya hitam.
Tuhan mendatangi sekelompok orang disebuah desa yang sedang bekerja dan memutuskan untuk bersenda gurau dengan mereka. Karena pembicaraan sangat menarik, semakin malam semakin banyak orang berdatangan mengerumuni Tuhan dan mendengarkan kisah-kisah menarik dariNYa.
Tuhan mendatangi sekelompok orang disebuah desa yang sedang bekerja dan memutuskan untuk bersenda gurau dengan mereka. Karena pembicaraan sangat menarik, semakin malam semakin banyak orang berdatangan mengerumuni Tuhan dan mendengarkan kisah-kisah menarik dariNYa.
Beberapa hari kemudian orang-orang desa kembali membicarakan orang tua yang mendatangi mereka beberapa hari yang lalu.
“Apakah kau melihat orang tua bertopi putih yang bercerita malam itu?” tanya orang pertama.
“Putih???Bukan, warna topinya merah” orang kedua menjawab.
“Jangan begitu...warna topinya putih” kata orang yang pertama “jelas-jelas putih…”
“Bukan....” sanggah orang yang kedua. “Saya melihatnya sendiri dengan kedua mata saya dan topi itu jelas berwarna merah.”
“Kamu pasti buta!” kata orang yang pertama.
“Enak saja....tidak ada masalah dengan mata saya” ujar orang yang kedua dengan suara yang mulai meninggi “pasti kamu yang sedang mabuk!”
“Kalian berdua memang buta!” tiba-tiba orang yang ketiga ikut berbicara “ Orang tua itu jelas-jelas memakai topi berwarna hijau.”
“Ada apa dengan kalian ini?” ujar orang yang keempat. “Topinya berwarna hitam dan semua orang bisa melhat warna itu. Kalian pasti setengah tertidur ketika Ia bercerita malam itu. Betapa bodohnya kalian.”
“Putih???Bukan, warna topinya merah” orang kedua menjawab.
“Jangan begitu...warna topinya putih” kata orang yang pertama “jelas-jelas putih…”
“Bukan....” sanggah orang yang kedua. “Saya melihatnya sendiri dengan kedua mata saya dan topi itu jelas berwarna merah.”
“Kamu pasti buta!” kata orang yang pertama.
“Enak saja....tidak ada masalah dengan mata saya” ujar orang yang kedua dengan suara yang mulai meninggi “pasti kamu yang sedang mabuk!”
“Kalian berdua memang buta!” tiba-tiba orang yang ketiga ikut berbicara “ Orang tua itu jelas-jelas memakai topi berwarna hijau.”
“Ada apa dengan kalian ini?” ujar orang yang keempat. “Topinya berwarna hitam dan semua orang bisa melhat warna itu. Kalian pasti setengah tertidur ketika Ia bercerita malam itu. Betapa bodohnya kalian.”
Perseteruan antara mereka soal warna topi Tuhan terus terjadi hingga tanpa disadari kelompok orang didesa itu yang sebelumnya hidup dengan berteman dan rukun berubah menjadi permusuhan.
Perseteruan tersebut masih terjadi sampai hari ini, turun temurun kepada anak cucu mereka. Pembenci putih melawan pembenci merah, pembenci hijau melawan pembenci hitam, merah lawan hijau, hitam lawan merah dan seterusnya – masing-masing bersikukuh dengan apa yang mereka lihat, tidak mau dibantah mengenai warna topi yang dipakai oleh Tuhan.
Sementara itu, Tuhan sampai saat ini masih sering berjalan-jalan di desa tersebut dan sekitarnya, dalam penyamaran, tapi ironis dan sedihnya, sekarang para pembenci gila tersebut terlalu sibuk mempertahankan argumentasi mereka, sehingga tidak memperhatikan lagi.....
Banyak yang dapat kita petik dari cerita tersebut diatas. Tapi yang akan saya tekankan pada tulisan ini adalah masalah persepsi.
Kita masing2 mempunyai persepsi. Pengetahuan mendalam mengenai persepsi dan realitas yang kita lihat, sangat penting dalam kehidupan kita sehari-sehari. Kesadaran akan persepsi yang tidak mungkin sama seratus persen pada setiap orang akan dapat mengurangi banyak konflik dalam kehidupan.
Bagaimana kita akan mempunyai pandangan yang sama seratus persen apabila panca indera kita masing-masing berbeda. Apa yang kita lihat, rasa, dengar, cium dan raba pasti berbeda. Realitas apa yang kita lihat dalam otak kita tidak mungkin sama satu sama dengan yang lainnya.
Kebenaran yang kita lihat, rasa,dengar, cium dan raba adalah seratus persen benar-benar unik bagi diri kita masing-masing...ya diri kita sendiri. Mungkin saja ada persamaan pendapat dengan orang lain, tapi jelas realitas yang dilihat, dirasa, didengar, dicium dan diraba oleh orang tersebut tidak mungkin sama seratus persen dengan yang ada diotak kita.
Kebenaran yang kita lihat, rasa,dengar, cium dan raba adalah seratus persen benar-benar unik bagi diri kita masing-masing...ya diri kita sendiri. Mungkin saja ada persamaan pendapat dengan orang lain, tapi jelas realitas yang dilihat, dirasa, didengar, dicium dan diraba oleh orang tersebut tidak mungkin sama seratus persen dengan yang ada diotak kita.
Belief system kita masing-masing, terbentuk karena pengalaman diri kita masing-masing dalam kehidupan yang telah kita jalani selama ini. Persepsi yang kita dapati dan percayai sebagai kebenaran lah yang membentuk belief system kita. Persepsi terbentuk dari masukan yang kita terima selama ini dari lingkungan kita, orang tua, keluarga, guru, komunitas, media berita, budaya, pemerintah, kepercayaan dan sebagainya.
Kerangka-kerangka persepsi ini terbentuk dari kombinasi pengetahuan dan pendapat yang kita dapat terus menerus, dicampur dengan sifat menghakimi dan arogansi dari masing-masing kita sendiri. Segala sesuatu didunia ini akan dinilai dan dihakimi melalui kerangka-kerangka persepsi ini. Semua informasi yang tidak cocok dengan kerangka-kerangka persepsi atau belief system kita, kita akan ditolak.
Dan jelas belief system orang lain, walau itu saudara sekandung/isteri/anak sekalipun pasti berbeda.
Kesadaran akan hal ini, menjadikan diri kita lebih mawas diri dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus selalu sadar bahwa perbedaan pendapat atau persepsi pasti akan selalu terjadi. Realitas kita berbeda dengan orang lain. Kita tidak boleh merasa “ego” atau “belief system” kita masing-masing adalah yang paling benar, saat bermasyarakat. Bila persepsi orang tidak sesuai dengan kita, kita tentu tidak bisa memaksakan kebenaran yang ada dalam diri kita terhadap orang lain.
Menghargai pendapat orang lain merupakan langkah yang dapat kita lakukan.
Kita perlu mempunyai open mind dan mau mendengarkan pendapat orang lain.
Selama kita mempunyai open mind, kebenaran dan realitas akan masuk kedalam diri kita dan dapat mengubah pikiran dan tubuh kita. Bila kita tutup pikiran kita terhadap input-input baru, bagaimanapun kuat dan benarnya input itu, ia tidak akan bisa masuk dalam diri kita. Selain itu kita juga harus siap untuk mengakui bahwa mungkin saja belief system yang ada pada kita selama ini salah.
Menghargai pendapat orang lain merupakan langkah yang dapat kita lakukan.
Kita perlu mempunyai open mind dan mau mendengarkan pendapat orang lain.
Selama kita mempunyai open mind, kebenaran dan realitas akan masuk kedalam diri kita dan dapat mengubah pikiran dan tubuh kita. Bila kita tutup pikiran kita terhadap input-input baru, bagaimanapun kuat dan benarnya input itu, ia tidak akan bisa masuk dalam diri kita. Selain itu kita juga harus siap untuk mengakui bahwa mungkin saja belief system yang ada pada kita selama ini salah.
Untuk memecah dan membuang kerangka-kerangka persepsi yang telah terbentuk sekian lama, anda harus secara jelas merasakan masalah dan batasan yang ada pada pendapat dan pengetahuan yang ada pada diri anda sekarang. Juga anda harus melihat sifat menghakimi dan arogansi yang ada pada anda, dan mengakui keberadaan sifat-sifat itu.
Open mind adalah sebuah sifat yang mengakui berbagai kemungkinan dalam segala hal.
Open mind dimulai dengan mengakui bahwa ada diantara pendapat dan pengetahuan yang kita miliki dan yakini saat ini, bisa saja salah.
Open mind dimulai dengan mengakui bahwa ada diantara pendapat dan pengetahuan yang kita miliki dan yakini saat ini, bisa saja salah.
Teman saya ini sudah 12 tahun bekerja di salah satu perusahaan asuransi multinasional. Dia sudah membayangkan posisi baru di depan mata ketika tiba-tiba perusahaannya terkena dampak krisis global keuangan yang disusul dengan PHK massal atau istilah kerennya redundancy.
Akhirnya kami memutuskan bertemu dan bertukar pikiran untuk mencari sikap yang tepat dalam menghadapi situasi yang tak terduga ini. Intinya, kehilangan pekerjaan menimbulkan masalah finansial dan psikologis akan tetapi selalu ada kesempatan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik.
Kehilangan pekerjaan artinya sama dengan kehilangan sumber penghasilan. Tidak peduli seberapa besar penghasilan Anda dan seberapa banyak tabungan di bank, tentunya Anda ingin menengok kembali spending habits Anda.
Sekarang saatnya untuk mengurangi pengeluaran dan menyusun kembali strategi keuangan yang tepat. Barangkali Anda pun harus mengubah gaya hidup Anda sesuai dengan keadaan yang terjadi.Kalau Anda punya sejumlah kartu kredit, sebaiknya Anda menutup beberapa diantaranya dan menyisakan satu atau dua kartu kredit saja. Pilihlah kartu kredit yang paling kecil bunganya kemudian lunasi kartu kredit yang lain atau alihkan tagihannya ke kartu kredit yang Anda pertahankan.
Anda pun ingin mengurangi pengeluaran harian atau bulanan, menutup membership yang tidak perlu, dan mengurangi makan diluar.
Singkatnya, Anda hilangkan pengeluaran yang tidak terlalu perlu. Semua langkah ini diperlukan supaya Anda memiliki kendali atau kehidupan finansial Anda terutama dalam menghadapi keadaan ekonomi yang tidak pasti.
Secara psikologis kehilangan pekerjaan sama dengan kehilangan kepercayaan diri. Kepercayaan Anda kepada pekerjaan selama bertahun-tahun seolah-olah hilang begitu saja dalam sehari. Namun pada dasarnya, apabila Anda tidak menemukan alasan yang jelas kenapa Anda harus kehilangan pekerjaan, kemungkinannya adalah kesalahan bukan pada diri Anda.
Krisis keuangan yang terjadi membuat perusahaan Anda berpikir untuk mengurangi jumlah karyawan di posisi dan golongan tertentu. Berdasarkan performance di kantor barangkali Anda termasuk yang layak dipertahankan tapi posisi Anda sudah tidak mungkin diperlukan lagi. Tentunya ini tidak fair, tapi begitulah yang terjadi.Sedih dan panik atas hilangnya sumber keuangan tentunya wajar. Tetapi apabila keadaan ini berlarut-larut maka Anda harus melakukan sesuatu untuk memperbaikinya.
Anda ingin membangun komunikasi dengan diri Anda sendiri. Menghilangkan perasaan bersalah, berhenti menyalahkan orang lain, dan mengambil alih kembali kehidupan karir Anda. Anda boleh kehilangan pekerjaan tapi jangan sampai hal ini merusak mimpi dan cita-cita Anda.
Merancang Karir Baru
Barangkali agak aneh kedengarannya bahwa Anda justru memperoleh kebebasan ketika kehilangan pekerjaan. Saat ini adalah momen yang tepat untuk mendefinisikan kembali apa yang Anda mau dari kehidupan karir Anda.
Misalnya saja ternyata Anda menemukan kepuasan dari karir Anda yang lama. Rasanya apa yang Anda kerjakan betul-betul mewakili apa yang Anda inginkan. Hal ini sangatlah bagus karena banyak orang menghabiskan puluhan juta untuk menghadiri pelatihan dan seminar hanya untuk mencari tahu apa yang mereka inginkan dari karirnya. Namun misalnya Anda tidak puas dengan karir di tempat yang lama. Pekerjaan Anda bisa menghasilkan uang untuk menabung dan membayar cicilan tapi tidak memberikan kebahagiaan sesuai dengan cita-cita Anda.
Dalam hal ini kehilangan pekerjaan menjadi seperti berkah karena sekarang Anda memiliki kesempatan untuk memulai karir baru yang sesuai dengan cita-cita ditambah dengan uang pesangon yang Anda terima dari perusahaan!
Pindah pekerjaan di masa ekonomi sulit bukanlah tindakan yang diinginkan sebagian besar orang. Namun Anda ingin membuktikan bahwa Anda bisa keluar dari situasi sesulit apapun. Pengalaman profesional Anda bisa menambah keyakinan dan kepercayaan untuk menemukan solusinya.
Kuncinya adalah berpikir kreatif dan tidak berhenti berusaha. Inilah saatnya untuk memulai sesuatu yang baru. Apapun itu. Memulai karir di tempat baru atau bahkan merintis usaha sendiri.
Banyak orang-orang sukses yang memulai karirnya setelah mereka kehilangan pekerjaan. Penulis terkenal dari Inggris, J.K. Rowling, menulis novel Harry Potter ketika ia tidak punya pekerjaan dan hidupnya tergantung dari tunjangan pemerintah. Namun pemikiran kreatifnya menghasilkan salah satu novel yang paling laris di dunia dan mendatangkan keuntungan milyaran dollar.
Hidup kreatif dimulai dari sikap yang kita ambil secara sadar terhadap kejadian yang kita alami. Manusia tidak diciptakan untuk menerima keadaan begitu saja tetapi untuk berusaha membuat hidup yang terbaik bagi dirinya.
Susunlah rencana baru dan kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung tujuan Anda: keluarga dekat, sahabat, motivator, pelatih, dll. Dengan memelihara sikap positif Anda memastikan berjalan di rute menuju keberhasilan.
Kutipan : alfalaq
Pernahkah anda mendapatkan masalah ....? masalah apa yang pernah anda temui ....? berapa banyak masalah anda.. ..? berapa kali anda bisa menyelesaikanya ....? seberapa besar masalah menekan anda ...? tentulah bagi ipa yang hidup di dunia ini akan mendapati masalah baik itu besar atau kecil, rumit atau sederhana.. ya kan....?
Nah sekarang kita menyadari bahwa semua yang bersatatus pasti mempunyai masalah terutama masalah dalam memenuhi kebutuhan hidup, pada saat anda mendapat masalah kepada siapa anda mengadu, pada siapa anda berharap unutk solusinya ,, nah “ jawabanya kalau tak teman dekat pasti orang yang dipercayai” benar bukan ...?
Benang merahnya adalah saat anda menemukan puncak dari masalah itu yang sekian hari dan setiap detik terus menekan benak dan batin anda,, kita telah bicara soal curhat tadinya disini timbul dua pembahasan ,,” curahat pada Diri sendiri, teman dan curhat pada tuhan”Curhat pada diri sendiri Yang harus kita ketahui dari masalah ialah manfaatnya , taukah anda manfaat masalah itu ....? masalah yang anda hadapi akan berguna dan akan membangkitkan inspirasi anda ketika anda berfikir positif terhadap masalah yang anda hadapi
Contoh : Ketika anda mendapatkan masalah dengan pasangan anda ataupun pacar anda, dari sana anda akan merubah segara paradigma pemikiran maupun sikap anda untuk menyelesaikannya dalam menyesuaikan diri terhadap masalah itu. Satu lagi segala masalah yang kita hadapi akan membuat diri kita berubah dari masa kemasa sesuai perkembangan dengan kebutuhan terhadap perkembangan jaman yang terus mengikat kita untuk merubah paradigma kehidupan kita.
curhat pada teman tentunya juga ada manfaat “ paling g’ memberikan dorongan dan memberikan solusi dan begitu banyak saran – saran dan semangat yang diberikan untuk menyelesaikan masalah tersebut namun terkadang dari kita tidak bisa terima solusi darinya.iya kan ...?
Sekarang kita masuk pada curhat Kepada Tuhan,, curhat yang paling berharga dalam hidup untuk menyelesaikan masalah, yang kita sendiri kadang tidak mau bercerita dan curhat terhadapnya padahal Dia selalu bersedia bahkan senang ketika hambanya mengadu kepadanya dalam keadaan apapun
TEKNIKNYA pada halnya sama yang kita lakukan kepada teman kita, komunikasi adalah intinya,
1. Komunikasi Denagn do’a yang panjang
Katakan apa yang sedang anda rasakan, apapun masalahnya namun janagan pernah dilupakan apa yang telah Tuhan berikan kepada anda selama ini, berapa lama anda dalam kehidupan senang dan baru berapa lama anda dihadapi masalah seoperti ini,
Setelah itu berdo’alah sepanjang – panjangnya eh isi do’a nya bukan hanya permintaan tapi justru lebih banyak menyebutkan nikmat – nikmatnya. Ya tuhan terima kasih .... ya tuhan dengan adanya ini aku .... ya tuhan terimaksih atas apa.....
2. Tersenyumlah pada-Nya
Nah sekarang saatnya kita tersentum kepada tuhan yang intinya akan melepaskan segala beban yang sedang kita rasakan, tersenyumlah untuk Nya. Lepaskan semua kepadanya dan anda akan merasakan kedekatan dan kehadiran tuhan didekat anda
3. Manfaatkan nafas-Nya
Anda tau berapa lama anda dikasih hidup ...? nah waktu anda hidup adalah waktu anda untuk bisa bernafas, tarikan nafas anda adalah tarikan nafas yang dikaruniaiNya, nah sekarang rasakan tarikan nafas yang sedalam – dalamnya dan bayangkan tarikan nafas yang anda tarik saat ini adalah nafas yang mengandung energi Tuhan didalamnya. Yang masuknya kejantung yang pada kerjanya akan menimbulkan persebaran energi diseluruh tubuh anda
4. Bermain bersama-Nya
Adakalanaya anda merasakan didalam kesendirian, kesunyian dalam menyikapi masalah bukan ..? nah itu adalah efek dari anda memandang masalah anda yang anda sendiri tidak tau apa yang menyebabkan masalah dan apa maksud kedatangan masalah itu. Sekarang anda lepaskan semuanya dengan bermain sama tuhan, mau karokean, saat anda karokean bayangkan bahwa anda sedang karokean bersama Tuhan atau karokeanlah untuk Tuhan.
Tuhan akan mendengar semua keluhan dan rasa syukur anda Dipastikan .....!
Toh Tuhan maha mendengar dan maha melihat kok, nah sekarang saatnya anda sensitif terhadap solusi yang diberikan Tuhan
Sekarang kita tahu bahwa Tuhan mendengar dan melihat, maka jadikanlah Tuhan sebagai tempat curhat anda apakah anda dalam keadaan bermasalah ataupun anda dalam keadaan senang baik masalah kesuksesan atupun kegagalan yang anda dapat, dimataNya tak ada beda kok. Disitupun kita dapat belajar bahwa kita harus mendengarkan curhat orang lain, ikutlah merasakan apa yang dirasakan, dan ikutlah bersenang dengan apa yang membuat iya senang jangan terjadi sifat iri dengki bila ada kesenangan sahabat lain, mudahkanlah urusan orang lain agar urusan anda dimudahkan oleh Tuhan, buat sesuatu yang bermakna utnuk orang lain biar hidup anda Dimaknai Tuhan.Berdiam Bukan Berarti Tak Berfikir
Kadang dalam hidup memang banyak rintangan yang akan menghalangi dalam setiap perjuangan untuk menggapai semua impian bahkan semua yang menjadi angan – angan yang dapat dikeluarkan dari dalam tubuh dengan keikhlasan yang terdapat dan muncul dalam hati yang paling dalam.
Disaat semua rintangan mengelolah dan mempengaruhi langkah kehidupan disitulah kita mulai berserah diri kepada-Nya. Memang saat berserah diri kita tidak melakukan apa –apa namun dalam hal itu semua inspirasi terbuka dan muncul dengan tiba – tiba yang akan menberikan solusi dalam menghadapi rintangan. Ketika kita mendapatkan masalah sering kali kita mencurahkan tenaga yang kauat untuk mencari solusinya. Justru yang kita temukan adalah patah hati dan masalah itu timbul dan terus membayangi dalam setiap kedipan mata dan tekubur dalam ketidakberdayaan, dengan kejadian dan upaya itu kita sering menyimpulkan bahwa “kemanapun saya pergi masalah selalu mengikuti”
Dalam hal ini kita bisa berfikir bahwa dengan hadirnya masalah maka timbullah persepsi yang akan mengakibatkan dri kita menjadi lebih dewasa dalam menyikapi setiap masalah yang menerpa Albert Einstein pernah mengatakan “Kita tidak bisa memecahkan masalah menggunakan pola pikir lama yang menciptakan masalah itu" Artinya kita ingin berhenti berpikir dan diam sesaat untuk "melupakan" masalah. Lantas kita mengizinkan diri kita untuk melihat permasalahan ini dari paradigma yang baru”
Kutipan sebuah pernyataan yang mana Menurut sains fisika kuantum, isi alam semesta ini 99,9999% kosong. Hanya 0,0001% benda, termasuk manusia, bumi, planet, galaksi, dll. Para ilmuwan menemukan bahwa ruang kosong ini sebetulnya tidaklah kosong, namun mengandung potensi yang tak terhingga. Potensi ini yang kemudian menjadi manifestasi dalam bentuk materi dan keadaan, termasuk manusia dan kehidupannya.
Saat Anda cemas karena dihadapkan pada sebuah masalah. Berserah diri merupakan tindakan bijaksana untuk melepaskan kemelakatan dan mengakses potensi 99,9999% yang ada di alam semesta ini. Caranya dengan diam sejenak dan menghilangkan semua pikiran Anda tentang masalah itu. Ajukan pertanyaan pada diri Anda, "Apa rasanya seandainya saya tidak punya masalah?" Jangan dipikirkan jawabannya. Rasakan dan alihkan perhatian Anda ke pusat hati.
Saat Anda cemas karena dihadapkan pada sebuah masalah. Berserah diri merupakan tindakan bijaksana untuk melepaskan kemelakatan dan mengakses potensi 99,9999% yang ada di alam semesta ini. Caranya dengan diam sejenak dan menghilangkan semua pikiran Anda tentang masalah itu. Ajukan pertanyaan pada diri Anda, "Apa rasanya seandainya saya tidak punya masalah?" Jangan dipikirkan jawabannya. Rasakan dan alihkan perhatian Anda ke pusat hati.
Di pusat hati ini Anda rasakan bagaimana hidup Anda tanpa masalah. Lantas barangkali hati Anda berbicara. Atau Anda merasakan sesuatu. Serahkan apapun yang muncul pada Yang Maha Kuasa yang bekerja melalui potensi kuantum. Seringkali Anda menemukan jawaban atas permasalahan yang Anda hadapi. Moment of englightenment, kata orang.
Tapi satu yang paling penting disaat kita mengatakan ikhlas, ya ikhlaskan sajalah semuanya namun dalam perkataan itu memang sudah dikhlaskan atau hanya dipendam, seandainya dipendam itu akan menjadi power yang besar yang pada akhirnya akan meledakkan yang lebih dahsyat yang akan mengganggu kestabilan dalamdiri kita, itulah sebagai ibarat yang diibaratkan kosong namun mengandung power yang tak terhingga.